Copywriting adalah penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk (barang atau jasa). Dengan kata lain, copywriting adalah aktivitas membuat dan menghasilkan tulisan (teks/naskah) untuk kepentingan iklan.
Ahli komunikasi dari Amerika Serikat, Frank Jefkins, memaknai copywriting (penulisan naskah iklan) sebagai ”seni penulisan pesan penjualan yang paling persuasif dan kuat”.
Pakar lain, Bovee, mendefinisikan copywriting dengan ”tulisan dengan aneka gaya dan pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerjasama dengan klien, staf legal, account executive, peneliti, dan direktur seni”.
Dapat dikatakan, copywriting adalah seni atau keterampilan menulis naskah berisi pesan iklan, promosi, untuk menarik minat konsumen pengguna jasa atau barang.
Penulisnya disebut copywriter. Merujuk pada definisi di atas, terutama dari Bovee, copywriter tidak bekerja sendiri. Selain harus menguasai karakteristik produk, ia juga bekerja sama dengan bagian penjualan (marketing).
Elemen Copywriting
Secara teoritis, unsur dasar yang harus dikandung sebuah naskah iklan dikenal dengan ringkasan AIDCA, yaitu:
- Attention –menarik perhatian.
- Interest –menciptakan minat.
- Desire –memunculkan hasrat untuk menggunakan produk.
- Conviction –memberi keyakinan bahwa produk itulah yang cocok bagi konsumen.
- Action –menyegerakan aksi, konsumen membeli atau menggunakan produk.
Rumus copywriting antara lain harus menarik perhatian, membangun membangun citra atau image positif tentang produk dan produsen (perusahaan), serta efektif dan efisien atau tepat sasaran.
Kreatif, Mengenali Audiens
Jika sebuah naskah penjualan gagal menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) yang diinginkan, maka pesan penjualan itu telah gagal.
Karenanya, seorang copywriter juga harus mempertimbangkan banyak hal ketika melaksanakan tugasnya, seperti ”perkiraan” penafsiran oleh publik (calon konsumen) tentang iklan yang disampaikan kepada mereka.
Target audiens akan menafsirkan iklan secara beragam disebabkan sejumlah faktor, antara lain:
- Pengetahuan yang terbatas mengenai produk.
- Latar belakang pendidikan, budaya, agama, paham politik, dll.
- Tingkat kebutuhan yang berbeda.
- Tingkat apresiasi terhadap seni yang berbeda.
- Penggunaan sudut pandang.
- Waktu, media atau sarana yang digunakan, dan jam tayang iklan.
Copywriter harus berjiwa kreatif agar naskah yang dihasilkannya menarik, jika perlu menghibur, dan efektif menyampaikan pesan kepada publik sehingga publik bukan saja tertarik, berminat membeli, tapi juga yakin bahwa produk yang diiklankan sesuai dengan kebutuhan/keinginan mereka dan tanpa ragu segera membeli atau menggunakannya.
Sumber: Email Marketing
Iswan Febriyanto